Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda. Dimana cara kerja thermometer ini menggunakan prinsip sifat-sifat termometrik. Berbagai jenis thermometer dibuat berdasarkan pada beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian zat padat, pemuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya (radiasi benda). Adapun beberapa jenis thermometer tersebut antara lain adalah:
- Termometer Bimetal: Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa logam akan memuai (bertambah panjang)jika dipanaskan.
- Termometer Hambatan: Alat ini bekerja berdasar prinsip bahwa bila seutas kawat logam dipanaskan, hambatan listriknya bertambah. Perubahan hambatan listrik ini kemudian diubah ke dalam pulsa-pulsa listrik. Pulsa listrik inilah yang menunjukkna suhu saat itu.
- Termokopel: Perbedaan pemuaian antara dua logam yang kedua ujungnya disentuhkan dimanfaatkan pada termokopel. Pada prinsipnya, pemuaian yang berbeda antara dua logam yang ujungnya disentuhkan akan menghasilkan gaya gerak listrik (ggl). Besar ggl inilah yang dimanfaatkan oleh termokopel untuk menunjukkna suhu.
- Termometer Gas: Bila sejumlah gas yang dipanaskan volumenya dijaga tetap, tekanannya akan bertambah. Sifat termometrik inilah yang dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada thermometer gas.
- Pyrometer: Pyrometer bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas. Instrumen pyrometer tidak menyentuh benda panas sehingga pyrometer dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500oC sampai 3.000oC) yang dapat membakar habis thermometer jenis lainnya.