Jumat, 21 Oktober 2011

Manajemen Proyek dan Resiko

Manajemen 

Manajemen adalah aktivitas yang meliputi perencanaan, pengoperasian, pelaksanaan dan kepemimpinan serta pengawasan terhadap pengelolaan terhadap sumber daya yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan yag telah ditetapkan.

Proyek

Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang dilakukan dalam waktu terbatas dengan sumber daya tertentu untuk menghasilkan produk yang kriterianya telah digariskan dengan jelas.


Ciri-ciri proyek
Ciri ciri suatu proyek adalah mempunyai karakteristik yang sama seperti pada pengertiannya yaitu mempunyai tujuan dan sasaran kerja yang kuat. Periode, finansial, tenaga manusia serta alat–alat yang di gunakan terbatas. Sehingga membutuhkan pengelolaan yang berbeda dari yang sudah pernah dilakukan.
Ada alasan yang menjadi tujuan utama dalam pemilihan manajemen proyek :
  • Tingkat kesulitan dalam tugas-tugas yang di berikan meningkat, sehingga di perlukan ketelitian.
  • Cepatnya perkembangan teori maupun praktek.
  • Risiko-risiko dan biaya-biaya proyek di masa datang dapat turun.
  • Biaya meningkat, lamanya bisa dipakai suatu barang menurun dan hilangnya nilai suatu barang.



Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah suatu rencana pekerjaan yang di susun secara sistematik sehingga suatu pekerjaan tersebut dapat terselesaikan dengan baik atau bisa di sebut juga sebagai cara mengelola dan mengorganisir berbagai aset, sumber daya manusia, waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan kualitas yang maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan.
Apabila fungsi-fungsi manajemen projek dapat direalisasikan dengan jelas dan terstruktur, maka tujuan akhir dari sebuah projek akan mudah terwujud, yaitu:  
  • Tepat Waktu
  • Tepat Kuantitas
  • Tepat Kualitas
  • Tepat Biaya sesuai dengan rencana
  • Tidak adanya gejolak social dengan masyarakat sekitar
  • Tercapainya K3 dengan baik
Pelaksanaan projek memerlukan koordinasi dan kerja sama antar organisasi secara solid terstruktur. Dan hal inilah yang menjadi kunci pokok agar tujuan akhir projek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Manajemen Resiko

Resiko atau risk, memiliki berbagai pengertian. Resiko bisa dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang mengancam benda atau seseorang dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian) 
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.


Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian) 
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif. 

Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian) 
Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.

Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan)
Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau disekitar titik rata-rata. 

Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan)
Menurut definisi diatas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.


Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi.


Sekian informasi yang saya berikan, untuk kurang dan lebihnya mohon maaf...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar